Rabu, 28 Oktober 2009

FUNGSI AKUNTANSI

Pada umumnya tujuan akuntansi menyajikan informasi bagi para pengambil keputusan tentang kejadian-kejadian ekonomi yang penting dan mendasar serta menyajikan atau membantu mempersiapkan informasi tentang bagaimana cara mereka mengalokasikan sumber-sumber yang serba terbatas, seperti modal, tenaga kerja, tabag dan bahan baku guna mencapai tujuan yang diinginkan oleh perusahaan. Sedngkan ke dalam adalah bagaimana mereka mengalokasikan sumber-sumber dari berbagai proyek alternative. Keputusan yang dibuat tanpa informasi biaya dan pendapatan yang berkaitan dengan berbagai alternative akan menyebabkan manajemen mengambil keputusan atas dasar perasaandan bukan atas dasar

Adapun fungsi khususnya yaitu:

  1. Menghitung laba yang dicapai oleh perusahaan kemudiam menilai apakah pimpinan perusahaan telah melaksanakan tugas-tugas dan kewajiban yang telah ditugaskan kepadanya oleh para pemilik.

  2. Membantu mengamankan dan mengawasi semua hak dan kewajiban perusahaan khususnya dari segi ukuran financial.

  3. Memberikan informasi yang sangat berguna dan relevan kepada para pihak yang berkepentingan seperti likuiditas, solvabilitas, rentabilitss, maupun ratio-ratio lainnya.

PROFESI AKUNTANSI

  1. Bertambahbya jumlah, ukuran, maupun kompleksitas perusahaan

  2. Pembiayaan baru di bidang perpajakan yang semakin kompleks, khususnya terhadap pengenaan pajak pendapatan maupun pembatasan lainnya dari pemerintah terhadap operasi perusahaan.

Akuntansi yang memberikan jasanya atas dasaar pembayaran tertentu dan staf pembantu yang bekerja dengannya disebut dengan Akuntan public. Sedang akunyan yang bekerja pada suatu perusahaan atau pada suatu organisasi non profit dengan menerima gaji yang kadang-kadang sebagai akuntan kepala, controller maupun sebagai wakil Presiden Direktur di bidang keuangan disebut dengan Akuntan Swasta.

Baik akuntan public maupun akuntan swasta telah lama menjalani latihan dengan baik di bidang tanggung jawab manajemen. Banyak posisi eksekutif, baik yang ada di pemerintahan maupun di perusahaaan dipegang oleh orang-orang yang mempunyai latar pendidikan dan pengalaman di bidang akuntansi. Akan tetapi setiap Negara mempunyai undang-undanf atau peraturan-peraaturan sendiri di dalam memberikan jasanya sebagai pemeriksa yang bebas kepada masyarakat. Di AS, setiap calon untuk memperoleh gelar akuntan public harus lulus ujian yang diselenggarakan oleh American Institut of Certified Public Accountant (AICPA0. Sedang di Indonesia sebelum tahun 1997, ijazah/sertifikat diberikan oleh Universitas Negeri atau badan perguruan tinggi lainnya yang dibentuk menurut UU atau diakui oleh pemerintah. Sebagai tanda bahwa pendidikan untuk akuntan pada perguruan tinggi tsb telah selesai dengan baik.


KLASIFIKASI BIAYA

Klasifikasi biaya secara lengakap dan utuh adalah sangat penting bagi manajemen sehingga manajemen akan dapat menggunakannya secara efektif dan efisien. Biaya dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

  1. Unsur produk

  2. Hubungannya dengan produksistyle="font-size:85%;">Hubungannya dengan volume

  3. Pembebanannya terhadap departemen

  4. Daerah fungsional

  5. Periode pembebanannya terhadap pendapatan

  6. Pertimbangan ekonomi

  7. Pertimbangannya dengan keputusan manajemen puncak

  8. Hubungannya dengan pengendalian

Unsur biaya suatu produk atau komponen terpadu lainnya adalah bahan, upah langsung dan overhead pabrik. Klasifikasi ini menyediakan manajemen dengan informasi yang diperlukan untuk pengukuran pendapatan dan penetapan harga produk.


BIAYA DAN BEBAN

Biaya didefinisikan sebagai manfaat yang dikorbankan dalam rangka memperoleh barang dan jasa. Manfaat barang dan jasa yang dikorbankan diukur dalam rupiah melalui pengurangan aktiva atau pembebanan hutang pada saat manfaat itu diterima. Pada saat perolehan, biaya yang diukur adalah untuk manfaat sekarang dan di masa yang akan datang. Manakala manfaat ini diterima maka biaya menjadi beban. Oleh karena itu biaya didefinisikan sebagai biaya yang telah memberikan suatu manfaat dan sekarang telah berakhir.

Biaya yang belum berakhir batas waktunya yang masih memberikan manfaat di masa yang akan datang dikelompokkan sebagai aktiva. Beban diperbandingkan dengan penghasilan guna menetapkan pendapatan bersih atau rugi selama waktu tertentu. Jika penghasilan lebih besar daripada beban maka perusahaan mendapatkan laba dan jika beban lebih besar dari penghasilan maka perusahaan berarti menderita rugi.

Penghasilan didefinisikan sebagai harga dari suatu produk yang dijual atau jasa yang disewakan. Dalam keadaan tertaentu, barang dan jasa yang dibeli menjadi kurang berguna jika tidak mempunyai suatu kegunaan. Berbagai biaya ini seringkali disebut kerugian dan akan Nampak di dalam laporan laba rugi sebagai pengurangan penghasilan dalam suatu periode di mana penurunan nilai itu terjadi. Baik beban maupun biaya mempunyai dampak yang sama terhadap laba bersih, yaitu sebagai pengurangan. Oleh karena itu biaya dan beban dicantumkan secara terpisah di laporan laba rugi guna menggambarkan jumlah yang tepat yang diakibatkan oleh biaya maupun beban.


ANALISIS KOREKSI ATAU ANALISIS KESALAHAN

Praktek akuntansi yang sehat dan layak sangat didambakan oleh setiap orang yang sangat berkepentingan kepada pertumbuhan dan kemajuan perusahaan. Hanya orang yang tidak mengerti dan tidak mengetahui bahwa terdapat hubungan yang kuat antara praktek akuntansi yang sehat dan layaklah yang mau atan mendambakan praktek akuntansi secara sehat dan layak. Praktek akuntansi yang sehat dan layak akan menjamin ketepatan (akurasi) tentunya melalui penetapan system akuntansi yang layak yang dapat menjaga dari kesalahan yang disengaja maupun kesalahan yang tidak disengaja. Kesalahan yang disengaja misalnya ketidak jujuran sedangkan kesalahan yang tidak disengaja adalah disebabkan karena rendahnya kualitas pegawai yang melaksanakannya. Meskipun system akuntansi telah disusun secara cermat dan verifikasi prosedur telah dilaksanakan secara hati-hati akan tetapi tidak menutup kemungkinan beberapa kesalahan numeric (kesalahan dalam angka) masuk ke dalam laporan keuangan. Kesalahan yang sangat kecil dimana sifat kesalahannya tidak materiil akan mempunyai pengaruh yang sangat kecil pula baik terhadap penyajian laporan keuangan maupun terhadap akibat kebijakan yang diambil. Tentunya tidak demikian dengan kesalahan yang besar dan cukup beresiko. Kesalahan jenis terakhir ini akan berakibat fatal kepada perusahaan dan manakala langkah penanganannya salah maka tidak menutup kemungkinan perusahaan akan berakhir dengan kebangkrutan.

Terdapat banyak macam kesalahan. Beberapa kesalahan ada yang ditemukan dalam periode berjalan dan kasus seperti ini sangat mudah untuk mengoreksinya Yang lain tidak ditemukan dalam periode tidak berjalan dan ini akan tergambar dalam laporan keuangan sampai kesalahan tsb ditemukan. Ada lagi kesalahan yang tidak ditemukan dan ini akan berlangsung terus sampai kepada periode selanjutnya akan berulang terus sehingga lama kelamaan menjadi tak terkendali karena terlalu besar.

Kesalahan yang segera dapat ditemukan adalah kesalahan yang berada dalam serangkaian tindakan dari prosedur akuntansi yang normal. Contoh dari kesalahan ini adalah kesalahan tata tulis seperti kesalahan dalam menjumlahkan, kesalahan dalam mengurangai atau kesalahan dalam mempoeting atau hilangnya akun dari nerac percobaan. Tiap kesalahan ini biasanya dapat dideteksi selama proses pengikhtisaran berlangsung dalam satu siklus akuntansi dan sangat mudah untuk dilakukan koreksi.

Kesalahan terbatas hanya pada akun neraca. Misalnya, mendebet akun surat berharga yang seharusnya mendebit akun piutang wesel atau mengkredit hutang gaji (salary payable) ternyata keliru mengkredit hutang bunga. Yang lain misalnya, tidak mencantumkan nama obligasi konveksi akan tetapi hanya mencatat pada hutang obligasi saaja. Sungguhpun terjadi kesalahan akan tetapi kesalahan tsb tidak berpengaruh kepada laba bersih perusahaan dan di neraca akan tetap seimbang antara debit dan kreditnya.

Kesalahan terbatas hanya pada akun laba rugi. Misalnya, di debit akun beban gaji kantor keliru di debit kea kun beban gaji penjualan. Kesalahan tipe ini sebaiknya segera dikoreksi ketika kesalahan ditemukan. Sungguhpun kesalahan tipe ini tidak berpengaruh kepada kesalahan pengambilan keputusan kesalahan pengambilan keputusan akan berakibat kepada tindakan manajemen perusahaan.

Kesalahan berpengaruh baik terhadap laba rugi maupun terhadap neraca. Kesalahan tertentu, jika tidak segera ditemukan maka akan menghasilkan kesalahan kepada laba rugi dan kesalahan laba rugi akhirnya juga akan berpengaruh pada neraca.

Manakala kesalahan telah ditemukan maka analisis secara hati-hati diperlukan untuk menetapkan tindakan yang dipergunakan guna mengoreksi saldo akun tersebut.


PROFESI AKUNTANSI

Akuntansi merupakan suatu profesi yang dapat disejajarkan dengan hukum dan ahli tehnik. Perkembangan teori dan tehnik akuntansi yang begitu pesat selama abad terakhir ini diikuti dengan semakin luasnya kesempatan kerja di bidang akuntansi dan semakin meningkatnya kebutuhan para akuntan professional yang terlatih. Beberapa factor yang memperbesar pertumbuhan ini yaitu:

  1. Bertambahbya jumlah, ukuran, maupun kompleksitas perusahaan

  2. Pembiayaan baru di bidang perpajakan yang semakin kompleks, khususnya terhadap pengenaan pajak pendapatan maupun pembatasan lainnya dari pemerintah terhadap operasi perusahaan.

Akuntansi yang memberikan jasanya atas dasaar pembayaran tertentu dan staf pembantu yang bekerja dengannya disebut dengan Akuntan public. Sedang akunyan yang bekerja pada suatu perusahaan atau pada suatu organisasi non profit dengan menerima gaji yang kadang-kadang sebagai akuntan kepala, controller maupun sebagai wakil Presiden Direktur di bidang keuangan disebut dengan Akuntan Swasta.

Baik akuntan public maupun akuntan swasta telah lama menjalani latihan dengan baik di bidang tanggung jawab manajemen. Banyak posisi eksekutif, baik yang ada di pemerintahan maupun di perusahaaan dipegang oleh orang-orang yang mempunyai latar pendidikan dan pengalaman di bidang akuntansi. Akan tetapi setiap Negara mempunyai undang-undanf atau peraturan-peraaturan sendiri di dalam memberikan jasanya sebagai pemeriksa yang bebas kepada masyarakat. Di AS, setiap calon untuk memperoleh gelar akuntan public harus lulus ujian yang diselenggarakan oleh American Institut of Certified Public Accountant (AICPA0. Sedang di Indonesia sebelum tahun 1997, ijazah/sertifikat diberikan oleh Universitas Negeri atau badan perguruan tinggi lainnya yang dibentuk menurut UU atau diakui oleh pemerintah. Sebagai tanda bahwa pendidikan untuk akuntan pada perguruan tinggi tsb telah selesai dengan baik.


FUNGSI AKUNTANSI

Pada umumnya tujuan akuntansi menyajikan informasi bagi para pengambil keputusan tentang kejadian-kejadian ekonomi yang penting dan mendasar serta menyajikan atau membantu mempersiapkan informasi tentang bagaimana cara mereka mengalokasikan sumber-sumber yang serba terbatas, seperti modal, tenaga kerja, tabag dan bahan baku guna mencapai tujuan yang diinginkan oleh perusahaan. Sedngkan ke dalam adalah bagaimana mereka mengalokasikan sumber-sumber dari berbagai proyek alternative. Keputusan yang dibuat tanpa informasi biaya dan pendapatan yang berkaitan dengan berbagai alternative akan menyebabkan manajemen mengambil keputusan atas dasar perasaandan bukan atas dasar

Adapun fungsi khususnya yaitu:

  1. Menghitung laba yang dicapai oleh perusahaan kemudiam menilai apakah pimpinan perusahaan telah melaksanakan tugas-tugas dan kewajiban yang telah ditugaskan kepadanya oleh para pemilik.

  2. Membantu mengamankan dan mengawasi semua hak dan kewajiban perusahaan khususnya dari segi ukuran financial.

  3. Memberikan informasi yang sangat berguna dan relevan kepada para pihak yang berkepentingan seperti likuiditas, solvabilitas, rentabilitss, maupun ratio-ratio lainnya.


PERLUNYA PENYESUAIAN PADA AKHIR PERIODE AKUNTANSI

Membagi umur perusahaan ke dalam beberapa periode akuntansi yang lebih pendek seperti dalam setahun, semester dan lain sebagainya adalah ditujukan untuk mengukur persoalan akuntansi yang begitu kompleks yang disebabkan karena ada beberapa transaksi baik sebagian kecil maupun sebagian besar yang akan berlanjut lebih dari satu periode akuntansi tahun berikutnya. Suatu missal : penerimaan sewa rumah yang dikontrakkan selama 5 tahun di dalam suatu perioe akuntansi mungkin juga akan melibatkan 4 pengakuan periode akuntansi berikutnya, dengan demikian setiap periode akuntansi dari periode yang sedang berjalan dan periode berikutnya kan dialokasikan pendapatan yang memang merupakan hak dari periode akuntansi yang bersangkutan. Hal ini juga berlaku untuk beban, misalnya pembayaran di muka baban asuransi, maka setiap periode akkuntansi dari tahun berikutnya akan dibebankan beban asuransi dengan suatu beban yang sama besarnya.

Tetapi kita sering kali menemukan kesukaran untuk mengidentifikasikan pendapatan dan beban tertentu di dalam suatu periode akuntansi. Untuk mengatasi hal ini, maka dilakukan pengetrapkan prinsip pendapatan (dan prinsip memperbandingkan beban untuk memperoleh pendapatan tsb). Pendapatan yang diperoleh selama suatu periode tertentu yang berasal dari penjualan barang dan jasa akan diperbandingkan dengan dengan beban yang dikeluarkam guna memperoleh atau mempertahankan pendapatan selama periode tersebut. Untuk mengetrapkan prinsip memperbandingkan beban terhadap pendapatan secara hati-hati maka diperlukan suatu pembatas dari pendapatan dan beban pada setiap akhir periode akuntansi. Begitu pula di dalam mempertimbangkan beban terhadap pendapatan, maka harus diperhatikan beban yang mana yang akan dibebankan, dan disamping itu harus diperhatikan pula waktu pengeluaran beban sehingga prinsip pengetrapan perbandingan ini dapat dicapai. Dan bila pendapatan dan beban melebihi suatu periode akuntansi maka disini timbul dua pengakuan pertama pengakuan pendapatandan beban untuk periode akuntansi yang sedang berjalan dan kedua, pengakuan pendapatan dan beban untuk periode akuntansi untuk tahun berikutnya. Konsekuensinya diperlukan suatu alukasi atau pembagian yang tepat ke masing-masing periode tersebut. Alokasi atau pembagian pendapatan dan beban terhadap masing periode dikenal dengan nama penyesuai (adjustmen). Di dalam akuntansi, penyesuaian ini diikuti dengan cara menjurnal dan dikenal pula dengan istilah jurnal penyesuaian sedangkan jurnal penyesuaian untuk masing-masiing transaksi atau akun disebut ayat jurnal penyesuaian. Kunpulan dari masing-masing ayat disebut ayat jurnal penyesuain (adjusting journal entries).

Kejadian-kejadian yang memerlukan ayat penyesuaian pada dasarnya berkaitan dengan aktiva dan beban, pendapatan dan penerimaan. Pada umumnya ada lima macam golongan ayat - ayat penyesuaian, yaitu:

  1. Pencatatan akun pendapatan dalam beberapa periode akuntansi. Pendapatan ini dapat dijumppai pada kasus penerimaan uang sebelum penerimaan tersebut merupakan pendapatan perusahaan.

  2. Akun pendapatan yang belum dicatat Kadang kala pada akhir periode akkuntansi mungkin terdapat pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan tetapi masih belum dicatat. Pendapatan yang belum dicacat di dalam akhir periode akuntansi ini harus diakui di periode mana pendapatan itu telah menjadi hak perusahaan.

  3. Berkurangnya akun aktiva diikuti timbulnya akun beban dan timbulnya akun aktiva diikuti berkurangnya akun beban.

  4. Timbulnya akun beban diikuti timbulnya akan kontra aktiva.

  5. Akun beban yang belum dicatat

Sebagian besar beban dibayar dan dibebankan pada satu periode akuntansi yang sama, akan tetapi kadang kala pada akhir periode biasanya ada beberapa beban yang sudah harus dibebankan tetapi belum dibayar, ini merupakan beban yang masih dibayar, ini merupakan beban yang masih dibayar atau disebut hutang beban (Accured axpense).


MANFAAT DATA DAN BIAYA

Manajemen seringkali dihadapkan kepada berbagai permasalahan bisnis dan pengambilan keputusan bisnis. Salah satu keputusan bisnis yang sangat penting adalah menetapkan harga jual dari produk yang diproduksi oleh perusahaan. Penetapan harga jual produk dalam perusahaan perdagangan sangat sederhana sekali sebab harga pokok barang yang dijual telah tersedia dari faktur yang diterima dari pemasok sehingga dari manajemen tinggal nemambah jumlah profit yang dikehendaki. Dalam perusahaan industry, penentuan harga jual produk akan lebih rumit lagi sebab berbagai komponen biaya yang membentuk harga pokok produk harus dihitung dahulu dan setelah harga pokok produksi diketahui maka langkah selanjutnya baru menetapkan harga jual produk. Oleh karena itu, data biaya merupakan alat dasar di dalam proses pengambilan keputusan. Data biaya dapat dikumpulkan dan disajikan dalam berbagai cara yang berbeda-beda tergantung pada macam kebutuhan pihak manajemen untuk tujuan:
Perencanaan. Perencanaan merupakan penetapan di muka atas aktivitas yang akan dilakukan di kemudian hari. Perencanaan melibatkan evaluasi yang hati-hati dan cermat dari berbagai tindakan alternative, perumusan tujuan dan visi perusahaan serta pengangkatan program aktivitas di masa yang akan datang. Perencanaan dapat bersifat jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Perencanaan jangka pendek adalah perencanaan yang mencakup pelaksanaan dalam kurun waktu setahun, perencanaan jangka menengah adalah perencanaan yang mencakup kurun waktu kurang dari 5 tahun akan tetapi lebih dari setahun sedangkan perencanaan jangka panjang mencakup kurun waktu lebih dari 5 tahun. Melalui perencanaan ini maka pihak manajemen dapat membawa semua sumber daya manusia yang ada di dalam perusahaan kea rah penccapaian tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pengawasan. Pengawasan merupakan salah satu fungsi manajemen yang paling strategis, sebab tanpa adanya pengawasan maka semua kebijakan yang telah ditetapkan oleh manajemen perusahaan termasuk perencanaan menjadi tidak ada artinya. Pengawasan melibatkan perbandingan dan evaluasi yang bekelanjutan antara pelaksanaan dengan perencanaan (kebijakan perusahaan yang telah ditetapkan). Dari pengawasan inilah maka manajemen akan mengetahui seberapa jauh hasil yang telah dicapai oleh manajemen perusahaan. Karena setiap aktivitas pasti berkaitan dengan biaya sebagai konsekuensi logis maka manajemen sangat berkepentingan sekali dengan data biaya. Jika tidak terjadi rekayasa negatif maka biaya yang semakin besar jumlahnya akan menunjukkan bahwa aktivitas yang dijalankan perusahaan akan semakin penting.
Pengukuran penghasilan (Income Measurement). Melibatkan akumulasi dan alokasi data biaya yang akan digunakan dalam menyiapkan laporan keuangan perusahaan dan di dalam penetapan penghasilan periodic. Di dalam melakukan pengukuran penghasilan maka manajemen perusahaan perlu mengetahui harta pokok produksi, harga pokok penjualan dan total penjualan perusahaan. Dari pembandingan total penjualan dan harga pokok penjualan akan diperoleh laba kotor perusahaan.
Pengmabilan keputusan bisnis. Keputusan bisnis melibatkan pemilihan serangkaian tindakan alternative. Di dalam banyak kasus yang dijumpai di berbagai perusahaan adalah begitu banyaknya alternative tindakan yang ada yang seringkali membuat manajemen cukup sulit untuk memilih berbagai alternative tindakan serta menganalisis berbagai konsekuensi yang ditimbulkannya. Dua keputusan bisnis yang umumnya dianggap paling penting dana memegang kunci strategis, yaitu kebijakan penetapan harga pokok dan keputusan melakukan investasi perusahaan.